- A. Pengertian Harapan
Harapan artinys keinginan yang belum terwujdkan. Setiap orang memepunyai harapan tanpa harapan manusia tidak ada artinya sebagai manausia,menurut kodratnya dalam diiri manusia ada dorongan kodarat dan dorongan kebuatuahan hidup. kebutuhan hidup ini meliputi kebutuhan jasmani dan rohani. Kebutuhan jasmani ialah pangan, sandang, dan papan. Sedangkan kebutuhan rohani meliputi kebahagiaan kesejahteraan, kepuasan hiburan dan sebagainya.
Berdasarkan dorongan kebutuhan, baik kebutuhan kodrat dan kebutuhan hidup maka orang mengharapkan agar kebutuhan hidup itu terpenuhi. Sehubungan dengan kebutuhan kebutuhna manuisia, Abraham maslow mengktagorikan kebutuhan manusia menjadi lima macam, antara lain:
- Harapan kuuntuk memeperoleh kelangsungan hidup
- Harapan uuntuk memeperoleh keamanan
- Harapan untuk memiliki kebutuhan hak dan kewajibanuntuk mencintai dan dicintai
- Harapan uuntuk memeperoleh status atau untuk diterima atau diakui lingkungan.
- Harapan untuk memeperoleh perwujudan dan cita-cita
- B. Kepercayaan
sedangkan kebenaran, menurut poedjawiyatnadalam bukunya etikafilsafat tingkah laku, mereupakan ciiata-ciita orang yang tahu. Sudah tentu Dallam hal ini kebenaran tersebut adalah kebenaran yang logis. Bagaimana sulitnya mencapai kebenarn yang logis. Tidak seorang pun yang menginginkan kekeliruan.ini ternyata pula dalam usaha iilmu dalam mencapai kebenaran. Orang tidak memperhitungakan susah payah dan biaya. Tujuanya ialah kebenaran.
Kekeliruan buakanlah objek etika dank arena kekeliruan orang tidak dianggap buruk lain halnya berdustaatau bohong adalah tindakan etis yang buruk. Jelas kebenaran atau tidak kebenaran itu timbul dari manusia. Dasar dari kepercayaan adalah kebenaran, sumber dari kebenaran adalah manusia. Karena itu sesuai dengan contohnya didepan maka kepercayaan dapat dibedakan atas:
- Kepercayaan pada diri sendiri
- Kepercayaan pada orang lain
- Kepercayaan pada pemerintah
- Kepercayaan kepada Tuhan
- Harapan Terakhir
Manusia memiliki kebutuhan jasmani, diperoleh dengan mencukupi kebutuhan hidup yang bersifat kebendaan, sedangkan kebutuhan rohaninya dicukupi dengan hal-hal yang sifatnya rohani, khususnya keagamaan. Ada yang dalam pandangan hidupnya hanya ingin memuaskan kehidupan duniawi sehingga ia memuaskan diri pada semua kenikmatan jasmaninya. Ada pula yang pandangan hidupnya justru sebaliknya. Agama Islam mengajarkan manusia tidak hanya mengejar kebutuhan yang bersifat duniawi saja, tetapi juga bersifat ukhrowi.
Semakin tinggi kesadaran kehidupan beragama semakin yakinlah mereka bahwa semua manusia akhirnya akan mati. Dunia yang serba gemerlap akan ditinggalkan dan akan hidup di dalam akhirat yang abadi.
Bagi orang atheis dengan pandangan matrealistis, mereka tidak percaya akan adanya Tuhan. Mati babgi mereka bukan karena rohnya kembali kepada Tuhan, tetapi karena jantungnya berhentu berdenyut. Sebaliknya, bagi yang percaya pada Tuhan, meyakini bahwa seseorang yang meniggal akan kembali kepada asalnya, yaitu Tuhan.
Dengan pengetahuan dan pengertian agama tentang kehidupan abadi setelah orang meninggal, manusia menjalankan ibadahnya. Ia menjalnakan perintah Tuhan melalui agama, dan menjauhi larangan-Nya. Manusia menjalankan hal itu karena sadar sebagai makhluk kecil yang tidak akan berdaya terhadap kekuasaan Tuhan. Kehidupan dunia yang sifatnya sementara dikalahkan demi kehidupan abadi di akhirat karena tahu bagaiman beratnya siksaan di neraka dan bagimana bahagianya di surga. Kebaikan di surga yang abadi inilah yang merupakan harapan terkhir manusia.
sumber : http://kanal3.wordpress.com/2010/05/19/tugas-ilmu-budaya-dasarmanusia-dan-harapan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar