Filosofi Logo :
Matahari putih yang bersinar cerah dilatar belakangi segi empat warna biru dengan tulisan PAN dibawahnya, merupakan simbolisasi bahwa Partai Amanat Nasional membawa suatu pencerahan baru menuju masa depan Indonesia yang lebih baik.
Makna Logo :
Simbol Matahari yang bersinar terang; Matahari merupakan sumber cahaya, sumber kehidupan. Warna putih adalah ekspresi dari kebenaran, keadilan dan semangat baru.
PARTAI AMANAT NASIONAL ialah partai yang lahir dari cita-cita bangsa Indonesia untuk membina kehidupan bersama yang beradab, bermartabat, dan saling menghargai.
Asas : Pancasila
Didirikan/Deklarasi : Jakarta, 23 Agustus 1998
Alamat : Jl. H. Nawi No. 15, Jakarta Selatan 12420.
Telepon : (021) 72794535-36
Fax : (021) 7268695.
Ketua Umum : Prof. Dr. H. Amien Rais
Sekretaris Jenderal : Drs. Faisal Basri MA
Didirikan/Deklarasi : Jakarta, 23 Agustus 1998
Alamat : Jl. H. Nawi No. 15, Jakarta Selatan 12420.
Telepon : (021) 72794535-36
Fax : (021) 7268695.
Ketua Umum : Prof. Dr. H. Amien Rais
Sekretaris Jenderal : Drs. Faisal Basri MA
Kelahiran Partai Amanat Nasional (PAN) dibidani oleh Majelis Amanat Rakyat (MARA), salah satu organ gerakan reformasi pada era pemerintahan Soeharto. MARA dideklarasikan pada 14 Mei 1998 di Jakarta oleh 50 tokoh nasional, di antaranya Prof. Dr. H. Amien Rais, mantan Ketua umum Muhammadiyah, Gunawan Mohammad, Dr. Rizal Ramli, Dr. Albert Hasibuan, Toety Heraty, Prof. Dr. Emil Salim, Drs. Faisal Basri MA, AM. Fatwa, Zoemrotin, dan lainnya. Akhirnya pada pertemuan tanggal 5-6 Agustus 1998 di Bogor, mereka sepakat membentuk Partai Amanat Bangsa (PAB) yang kemudian berubah nama menjadi Partai Amanat Nasional (PAN).
PAN bertujuan menjunjung tinggi dan menegakkan kedaulatan rakyat, keadilan, kemajuan material dan spiritual. Cita-cita partai berakar pada moral agama, kemanusiaan, dan kemajemukan. Selebihnya PAn menganut prinsip nonsektarian dan nondiskriminatif. Untuk terwujudnya Indonesia baru, PAN berani melontarkan gagasan wacana dialog bentuk negara federasi sebagai jawaban atas ancaman disintegrasi. titik sentral dialog adalah keadilan dalam mengelola sumber daya sehingga rakyat seluruh Indonesia dapat benar-benar merasakan sebagai warga bangsa.
Aspirasi yang luhur ini, dahulu, telah mendorong bangsa Indonesia menegakkan kemerdekaan dan melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Aspirasi ini pulalah yang melatari gerakan reformasi yang dipelopori mahasiswa dan didukung masyarakat luas yang kita saksikan sepanjang tahun ini. Sebagai bangsa kita wajib berterima kasih kepada mahasiswa generasi muda yang, seperti generasi 1928, tampil sebagai angkatan yang mendorong perubahan arus sejarah.
http://eri-pan.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar